Selasa, 20 November 2018

MTSN 3 KEDIRI BERWISATA SEMBARI BELAJAR DI YOGYAKARTA


MTSN 3 KEDIRI BERWISATA SEMBARI BELAJAR DI YOGYAKARTA

            Study Kenal Alam dan Lingkungan (SKAL) adalah suatu kegiatan pembelajaran dengan model berwisata ke tempat bersejarah atau ke tempat yang memiliki nilai edukasi di dalamnya. SKAL merupakan kegiatan rutin satu tahun sekali yang selalu diadakan oleh hampir seluruh sekolah atau madrasah. Tidak terkecuali MTsN 3 Kediri juga mengadakan SKAL mulai tanggal 16-17 November 2018 MTsN 3 Kediri mengadakan SKAL Ke Yogyakarta. SKAL tersebut diikuti seluruh siswa-siswi kelas 8 beserta wali kelasnya. Tujuan wisata pada SKAL tahun ini meliputi wisata religi Gunung Pring, Candi Borobudur, Musemu Dirgantara, dan Malioboro.
                                     BAPAK KEPALA MADRASAH DAN SISWA KELAS 8
            Jumat malam selepas maghrib suasana di depan madrasah penuh sesak dan ramai. Hal ini disebabkan seluruh siswa-siswi diantar oleh orang tuanya ke madrasah untuk mengikuti SKAL. Sebelum keberangkatan panitia dan wali kelas mengecek kondisi fisik peserta dan barang bawaan. Tepat pukul 19.30 WIB seluruh peserta dikumpulkan di depan kelas masing-masing untuk mendapatkan pengarahan dari Bapak Drs. Jamiluddin, M.Pd.I selaku kepala madrasah. “Tujuan diadakannya SKAL ini yaitu siswa diajarkan untuk mandiri, kompak dengan timnya, memperoleh ilmu baru, dan yang paling utama siswa bisa menjaga ibadahnya meski sedang bepergian,” pesan Bapak Drs. Drs. Jamiluddin, M.Pd.I kepada seluruh peserta SKAL.
            Tepat pukul 20.00 WIB seluruh rombongan SKAL MTsN 3 Kediri berangkat menuju ke Yogyakarta. Pada SKAL ini siswa tidak hanya sekadar berwisata tetapi juga ada tugas yaitu membuat laporan kegiatan selama mengikuti SKAL mulai dari awal keberangktan sampai pulang ke madrasah. Hal ini ditujukan agar siswa mampu menggali ilmu baru yang diperoleh dari kegiatan SKAL tersebut. 
                                   BAPAK KEPALA MADRASAH DAN PANITIA SKAL
            Tempat wisata tujuan pertamanya yaitu wisata religi Gunung Pring. Dinamakan Gunung Pring karena ada sebuah bukit yang banyak ditumbuhi pring di tengah-tengah desa. Gunung Pring memiliki ketinggian 400 meter di atas permukaan air laut. Di puncak Gunung Pring terdapat sebuah kompleks makam milik Kraton Yogyakarta. Di sini dimakamkan salah seorang wali tanah Jawa, yakni Kyai Raden Santri (Pangeran Singosari Mataram), salah seorang putra Ki Ageng Pemanahan, dan juga merupakan keturunan Prabu Brawijaya V. Di wisata religi Gunung Pring ini siswa-siswi sholat subuh berjamaah dan dilanjutkan makan pagi di rumah makan.
            Setelah dari wisata religi Gunung Pring peserta SKAL melanjutkan wisata ke Candi Borobudur. Candi Borobudur. adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Candi berbentuk stupa ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra. Borobudur adalah candi atau kuil Buddha terbesar di dunia, sekaligus salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Di Borobudur beberapa siswa-siswi mewawancarai turis dari mancanegara. Hal ini diadakan untuk melatih siswa berani berkomunikasi dengan turis. Selain itu di Borobudur setiap kelas menampilkan yel-yel dengan sangat antusias dan kreatif.
                                            PENAMPILAN YEL-YEL PESERTA SKAL
Kemudian dari Candi Borobudur dilanjutkan perjalanan ke pusat oleh-oleh. Para siswa-siswi beserta Bapak dan Ibu Guru sangat antusias untuk berbelanja oleh-oleh. Selain itu di pusat oleh-oleh para siswa-siswi juga makan siang bersama-sama.
Kemudian peserta SKAL melanjutkan ke tempat wisata berikutnya yaitu Museum Dirgantara Yogyakarta. Museum ini digagas oleh TNI Angkatan Udara untuk mengabadikan peristiwa bersejarah dalam lingkungan TNI AU, bermarkas di kompleks Pangkalan Udara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Museum ini sebelumnya berada berada di Jalan Tanah Abang Bukit, Jakarta dan diresmikan pada 4 April 1969 oleh Panglima AU Laksamana Roesmin Noerjadin lalu dipindahkan ke Yogyakarta pada 29 Juli 1978.  Di museum ini siswa-siswi cukup antusias untuk mengetahui sejarah museum tersebut. Selain itu siswa-siswi juga sangat antusias untuk berfoto dengan latar belakang pesawat terbang.
Tepat pukul 15.00 WIB seluruh peserta SKAL meninggalkan Museum Dirgantara dan melanjutkan wisata ke Malioboro. Malioboro dalam bahasa Sansekerta, kata “malioboro” bermakna karangan bunga. itu mungkin ada hubungannya dengan masa lalu ketika Keraton mengadakan acara besar maka jalan malioboro akan dipenuhi dengan bunga. Kata malioboro juga berasal dari nama seorang kolonial Inggris yang bernama “Marlborough” yang pernah tinggal disana pada tahun 1811-1816 M. pendirian jalan malioboro bertepatan dengan pendirian keraton Yogyakarta (Kediaman Sultan). Di Maliboro para siswa-siswi membeli oleh-oleh. Selain itu mereka juga berfoto dengan berlatar belakang bangunan tua seperti Gedung Bank Indonesia, Kantor POS, Benteng Vredeburg, dan lain sebagainya.
                                        FOTO BERSAMA PESAWAT DI MUSEUM DIRGANTARA
Tepat pukul 17.00 WIB para peserta SKAL meninggalkan Maliboro untuk makan malam di rumah makan. Setelah itu sebelum perjalanan pulang ke madrasah seluruh peserta SKAL menunaikan ibadah sholat maghrib dan isya dijamak takhir di masjid Klaten. Setelah selesai para peserta SKAL melanjutkan perjalanan pulang ke madrash. Tepat pukul 02.00 WIB seluruh peserta SKALsampai di MTsN 3 Kediri dengan selamat.


Sumber: google
Tim: Humas MTsN 3 Kediri

Load comments