Sahabat
Ketika
sang mentari mulai lelah...
Menemani
dan menerangi setiap sudut sepi...
Ketika
ia mulai menyongsong...
Ke
tempat peraduan...
Gelap,
sepi, sunyi...
Menjadi
virus yang menggerogoti nyali jiwa yang kosong
Ketika
hari mulai sesakkan dada...
Rindu...
Rindu
telah mencuri oksigen itu...
Setiap
hari makin rindu...
Kemana
jiwaku mendapat oksigen? Mendapat kedamaian?
Bahkan
mentari mulai lelah untukku
Kemana
kebersamaan yang dulu kudapat? Setelah sekian lama haus akan kebersamaan...
Panantian
itu selalu menjamur diotakku...
Kemudian
telah terpenuhi semua hasrat itu...
Dengan
datangnya satu titik cahaya terang...
Cahaya
yang peduli setitik tentang diriku...
Cahaya
itu adalah dirimu...
Ya
sahabat...ketika kau, manusia yang entah kau punya radar atau insting untuk
menemukanku...
Mengambil...menggerakkan
hatiku dari setumpuk kertas kusam...dalam ruangan gelap...
Kau
ajak aku merasakan senyum dunia...
Dan
melukiskan sejarah pada gambaran hitam hidupku...
Kata
apa yang harus ku berikan?
Akankah
sekadar ucapan terimakasih? Ataukah kalimat do’a yang selalu kuucap untukmu
dalam setiap sujudku?
Rindu
Ramadhan
Ketika
putih tak lagi suci...
Hitam
kian relung hati...
Ketika
mentari lelah menyinari...
Kemudian
gelap menyelimuti...
Dan
si fulan pun sendiri...
Sedih
pula kumbang-kumbang fatamorgana...
Saat
ia kehilangan sinarnya...
Kemudian
Ramadhan datang tuk menyinari...
Melukiskan
mozaik-mozaik Islami...
Memeriahkan
bumi ini...
Memberikan
senyuman pada hamba illahi...
Rindu
yang kami rasa hilang terpuaskan...
Bak
panas membara yang terdinginkan...
Kami
yang tak henti menunggu dalam penantian...
Tak
lupa syukur pada-Mu Ya Tuhan...
Yang
telah mempertemukan dengan Ramadhan...
Mari
bersama meraih kemenangan...
Dengan
saling memaafkan...
Mari
semua sucikan hati dan sucikan diri...
Semoga Allah selalu memberkahi...
Tentang Penuis :Karina Suwandi, kelas VIII b, hobi membaca buku fiksi, menggambar, jelajah, alamat Dsn.Krajan, Ds.Papar, Kec.Papar, pelajar, anggota Pramuka Prameswari, email : wk.karina8808@gmail.com