Selasa, 29 Mei 2018

JIKA MILENIAL HANYA BELAJAR ISLAM LEWAT GOOGLE SAJA

Hayo, siapa yang sering belajar islam hanya di internet belaka?


Bagaimana milenial—sebagai pengguna paling besar internet kita kok mengenal islam hanya melalui google belaka dan tanpa diikuti belajar kepada ahli agama secara langsung? Sebelum ke sana, saya ingin bertanya, siapakah kini yang berhak menentukan dan memutuskan tafsir, takwil, lalu bentuk bangunan hukum Islam dari al-Qur’an dan hadist Rasulullah?

Dalam khazanah pemikiran Islam klasik –yang hari ini masih terawat di lembaga-lembaga pesantren—hanya orang-orang ahli yang mendapatkan otoritas tersebut. Yang bukan ahli, dengan sendirinya, sepenuh pengertian dan tahu diri, menjadi pengikut atau bertaklid.

Kita kenal dari sejarah bagaimana diskusi panjang antara Imam Malik dan Imam Syafi’i. Di antaranya tatkala Imam Syafii bertamu ke kediaman Imam Malik dan menyatakan ingin berguru hadits yang memang kondang menjadi kompetensi Imam Malik –tentu ini tak berarti Imam Syafii awam soal hadits.

Imam Malik pun meminta Imam Syafii membacakan kitab Muwatta’, karangan Imam Malik. Imam Syafii membacanya, mendaraskannya, dengan hafal luar kepala. Begitupun Imam Malik menyimaknya dengan seksama dengan cara yang sama: hafal luar kepala. Beberapa kali keduanya terlibat diskusi.

Setiap tiba waktu shalat, keduanya saling mengajukan yang lain untuk memimpin shalat jamaah. Mereka lalu menjadi imam shalat jamaah secara bergiliran. Dari sejarah kita tahu bahwa Imam Syafii menempatkan diri sebagai salah satu murid Imam Malik.

Kini, di kedalaman belantara jaga digital dan sosial media, kepada siapa kita berguru ilmu agama Islam?Mayoritas akan menjawab: link Google, akun media sosial, dan broadcast di grup-grup Wasap.

Mekanisme lalu menjadi sesederhana ini –dengan segala prolematikanya: ketika Anda mencari keterangan soal hukum berjilbab, misal, Anda akan membuka link-link yang ada di halaman pertama mesin pencarian Google. Anda mungkin akan buka satu atau dua link, lalu menabalkan diri telah tahu hukum yang Anda yang cari, kemudian besar potensinya lalu Anda membagikannya di banyak grup atau akun sosmed.

Tidak ada dialog, tidak ada muthala’ah, dan tentu tidak ada lagi konteks pada bangunan pemahaman Anda tentang hukum tersebut. Itu yang Anda temukan, itu yang Anda baca, itu yang Anda pahami, lalu itu pula yang Anda sebarkan di lingkungan keluarga hingga sosial media.

Pertanyaannya ialah tautan macam apakah yang Anda konsumsi? Benarkah itu dari para ahli yang otoritatif di bidangnya? Ataukah, itu hanyalah link-link yang ‘kebetulan’ bertengger di halaman pertama mesin pencarian, entah karena viral ataupun membayar sponsor.

Makanisme memahami Islam begini jika ditarik kepada pertanyaan di awal tulisan ini, “Siapakah yang BERHAK menafsir dan menakwil suatu ayat dari al-Qur’an dan hadits sehingga terbangun sebagai suatu bangunan hukum Islam?” jawabannya adalah Google.

‘Pesantren Google’ ini telah sempurna mengambil-alih majlis-majlis taklim tradisional yang dikenal dan dihuni oleh para pembelajar agama Islam dalam waktu bertahun-tahun dengan melibatkan diri secara intensif pada pelbagai disiplin ilmu terkait, mulai ilmu kebahasaan (nahwu, sharf, mantiq, balaghah) hingga ilmu Ushul Fiqh sebagai metode penafsiran hukum Islam, dan ilmu sejarah, sosialogi, psikologi, dan fenomenologi yang jelas merupakan bagian integral dari realitas jurisprudensi umat Islam.

Google menyederhanakan semua disiplin itu menjadi hanya satu tahap: tampil di halaman pertama. Kita lalu pula mengerti bahwa salah satu risiko besar bagi keawaman ialah kecenderungan pada fanatisme yang berlebihan. Truth claim dan salvation claim menunjam kuat ke lubuk hati dan pangkal pikiran. Bahkan tulang sumsum. Tentu, itu adalah pandangan yang bersumber dari simplifikasi ala Google.

Tepat di hadapan tradisi baru belajar agama Islam inilah posisi para ahli, sang para otoritas keislaman yang telah mengarungi masa panjang dalam mempelajari banyak disiplin ilmu tafsir dan Ushul Fiqh, misal, tersingkirkan begitu saja. Yang ahli, sang rujukan, tak lain adalah Google. Bukan Tafsir al-Mishbah karya Prof. Dr. Quraish Shihab, umpama.

Di hadapan fanatisme yang jelas sempit karena bersumbu pada keterbatasan pengetahuan atawa keawaman itu, karya besar Quraish Shihab menjadi kurang terdengar gaungnya, apalagi dijadikan rujukan primer dalam memahami ayat-ayat al-Qur’an. Begitupun nasib Ilmu Rijalul Hadits, Mushthalahul Hadist, hingga Ilmu Matan makin tak populer untuk diselami.

Pokoknya link-link Google di halaman pertama.

Walhasil, kombinasi keawaman yang tercerahkan oleh satu dua link Google plus psikologis fanatisme yang merancak di dalam pikiran dan hati, serta keaktivitannya di sosial media, bersekutu sempurna untuk menyulap sosok-sosok muslim yang merasa benar sendiri, hebat sendiri, dan bahkan terhidayahi sendiri. Semua yang selainnya, sekalipun memiliki landasan mendalam pada khazanah pemikiran salaf, ditampik dengan keras. Tentu, atas dasar fanatisme dan keawaman.

Guyonan beberapa kawan akademisi Studi Islam di kampus yang telah menempuh perjalanan studi panjang dan melelahkan bisa kita jadikan parodi bagi anomali iklim berislam kita kini: “Hari ini pemikiran seorang doktor bahkan bisa dipecundangi tanpa ampun oleh satu kalimat dari sosok entah yang menggunakan nama akun keislaman.

Cukup dengan mendamprat ‘liberal, syiah, kufur’ atau doa yang penuh arogansi macam ‘semoga kamu dapat hidayah’, selesailah itu sebuah tulisan panjang yang dihasilkan dari proses yang serius dan berdarah-darah….”

Inilah faktanya. Para ahli studi Islam dipecundangi sedemikian brutal, vulgar, dan sakrasnya oleh begitu banyak pengguna sosmed yang termehek-mehek pada pemikiran dan paham keislaman tetapi tahunya hanya link ini atau itu.

Wajarlah bila kemudian atmosfir udara keislaman kita menjadi sebegitu riuhnya, ganjilnya, dan sekaligus menggelikannya lantaran teramat limpah-ruahnya pandangan-pandangan dan klaim-klaim yang diproduksi oleh para entah.

Sudah pasti, yang menggetirkan kemudian ialah terus bertumbangannya korban-korban dari umat Islam sendiri yang mudah tersulut, marah, bertikai, berpecah-belah akibat rebutan benar dan menang paham itu. Diperparah oleh ideologisasi dan politisasi yang sengaja dimainkan oleh sejumlah orang yang tendensius yang tanpa malu mengipasi pelbagai ontran-ontran paham itu demi kepentingan ideologis dan politisnya.

Polarisasi umat menjadi sangat benderang di permukaan. Saling berhadapan, saling bermusuhan, dan saling menjatuhkan. Benar-benar biner yang tanpa tedeng aling-aling lagi. Jauh benar dengan iklim diskusi dan dialog sebagaimana dihikayatkan Imam Malik dan Imam Syafii di awal sejarah Islam itu.

Ini tentunya merupakan keadaan yang amat kita sayangkan bila terus-menerus dikembangkan. Perselisihan dan permusuhan menjadi bentangan zaman yang terus melebar di antara kita. Tragisnya, apa yang kita perselisihkan asalinya ‘sekadar’ paham-paham recehan yang tercerabut dari akar pertanggungjawaban metodologis-ilmiahnya sebagaimana yang mestinya dijadikan fondasi oleh siapa pun yang menggali, menafsir, dan menakwil hukum Islam.

Bila kaum muslim yang model begituan diajak menyelami diskusi-diskusi mendalam (misal) tentang al-Qur’n adalah satu hal dan takwil-takwil terhadap al-Qur’an adalah satu hal lainnya, sebagai keniscayaan bagi berjaraknya al-Qur’an sebagai kalamullah yang kudus dengan al-Qur’an sebagai manifestasi pembacaan manusia pada kepelbagai-kemungkinannya yang terbatas yang tentu saja tak lagi kudus, bagaimana kiranya respons yang akan disorongkannya?

Pasti tudingan haram, sesat, liberal, syiah, dan kafir! Takkan jauh-jauh. Sebab isi kepala mereka memang tak pernah beranjak jauh-jauh. Piss….

Penulis adalah AH EDI IYUBENU

SUMBER : ISLAMI.CO

Senin, 28 Mei 2018

PENGUMUMAN PERAIH 10 BESAR NILAI UNBK MTSN 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2017/2018

(MTsN 3  Kediri) - Senin (28/5/2018), pengumuman peraih 10 besar terbaik nilai UNBK MTsN 3 Kediri Tahun pelajaran 2017/2018. Untuk melihat nilai yang lebih lengkap (nilai per-mapel dan jumlah nilai seluruh siswa) dapat dilihat di MTsN 3 Kediri pada hari ini, Senin (28/5/2018).
Berikut daftar sepuluh besar rangking nilai UNBK kelas IX MTsN 3 Kediri tahun pelajaran 2017/2018:
Bisa di download disini


ALHAMDULILLAH, SISWA DAN SISWI MTSN 3 KEDIRI LULUS 100% MERAYAKAN KELULUSAN DENGAN SUJUD SYUKUR

Purwoasri, MTsN 3 Kediri. Syukur alhamdulillah, siswa dan siswi MTsN 3 Kediri kelas 9 lulus 100%. Hari ini tepatnya senin 28 Mei 2018 diumumkan kelulusan UNBK tingkat SMP/MTs tahun 2018. Siswa dan siswi merayakan kelulusan mereka dengan sujud syukur yang dipimpin oleh pembina keagamaan bapak Iswahyudin dan bapak Kepala MTsN 3 Kediri yang baru Bapak Jamiludin, serta didampingi oleh bapak Triyono. Terlihat anak-anak yang hadir mengikuti sujud syukur dengan khusuk dan penuh dengan luapan rasa syukur bisa lulus dari MTsN 3 Kediri tercinta. Semangat anak-anakku, kejarlah cita cita kalian setinggi langit. Lanjutkan perjuangan kalian dengan melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi yakni MA/SMA/SMK. Doa bapak/ibu guru selalu mengiringi langkah kalian.











ALHAMDULILLAH, INILAH SISWA DAN SISWI PERAIH NILAI SEMPURNA UNBK TINGKAT SMP/MTS TAHUN 2018

Kepala MTsN 3 Kediri Bapak Jamiludin menyerahkan penghargaan kepada Nasrul Fata,
 siswa dengan nilai UNBK terbaik.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan karunia berupa murid yang cerdas. Inilah siswa dan siswi peraih nilai sempurna pada UNBK tingkat SMP/MTs tahun 2018.
Dia adalah Mohammad Nasrul Fata Al-Muayyad, peraih nilai UNBK tingkat SMP/MTs tahun 2018 tertinggi di MTsN 3 Kediri, nilainya berjumlah 361,5. Siswa kelahiran Nganjuk, 27 Agustus 2002 ini adalah siswa di kelas Unggulan MTsN 3 Kediri. Sedangkan untuk peraih nilai pelajaran Matematika sempurna adalah Sintia Liana Pravitasari, dengan memperoleh nilai Matematika 100. Ananda Sintia kelahiran Kediri pada 22 Nopember 2002 ini juga sering memenangkan lomba Olimpiade Matematika baik tingkat kecamatan maupun sampai tingkat Kabupaten yang dibina oleh Bapak M. Bahrul Mustofa. Dan tentunya tak lupa jasa Bapak/Ibu guru yang tidak bisa diebutkan satu persatu.

Kepala MTsN 3 Kediri Bapak Jamiludin menyerahkan penghargaan kepada Sintia,
 siswi dengan nilai UNBK MM sempurna.

Kamis, 24 Mei 2018

GALERI FOTO KEGIATAN WISUDA PURNAWIYATA MTSN 3 KEDIRI TAHUN 2018

Ibu Kepala bersama dengan Waka


Prosesi wisuda


Ibu Atik yang ABC


Kelas 9f


Kelas 9b


Kelas 9a


Ibu Guru yang ABC


Tim Paduan Suara
Untuk foto yang lain, bisa di lihat DISINI

Rabu, 23 Mei 2018

PERMAINAN ICE BREAKING SEDERHANA UNTUK MENGISI KELAS KOSONG, KELAS JAM SIANG DAN PONDOK ROMADHON


SIAPA DIA ?
Petunjuk :
Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran.
  1. Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya dalam bentuk satu kalimat pendek (tidak boleh lebih dari 6 kata), misal: Nama saya Retno, fasilitator P2KP. Nama saya Rachman, Kader Komunitas. 
  2. Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama, baru kemudian memperkenalkan dirinya sendiri, misal : teman saya Retno, fasilitator, saya Mika, guru sekolah. 
  3. Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh gilirannya. 
  4. Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan 2 peserta lainnya, maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : ‘siapa nama anda?’ atau ‘siapa nama anda dan apa yang anda katakan tadi ?’
KISAH ANGKA ANGKA
Permainan ini dipakai agar peserta mengenal satu sama lain dengan cara santai dan menghapuskan kekakuan.
Langkah langkah :
  1. Mintalah seluruh peserta berhitung dari nomor 1 dan seterusnya sampai selesai (habis). 
  2. Minta setiap peserta mengingat nomor urutnya masing-masing dengan baik, jika perlu lakukan pengujian dengan menyebut secara acak beberapa angka dan minta peserta yang disebut nomornya untuk menyahut ‘ya’!, atau tunjuk beberapa orang peserta secara acak dan tanyakan ia nomor urut berapa. 
  3. Tegaskan sekali lagi apakah mereka benar – benar mengingat nomor urutnya masing – masing. 
  4. Setelah yakin, jelaskan bahwa anda akan menyampaikan suatu berita atau suatu cerita tertentu di mana dalam sepanjang cerita itu akan disebut sejumlah angka – angka.
  5.  Peserta yang disebut angka atau nomor urutnya diminta segera berdiri dan langsung meneriakkan namanya keras – keras kepada seluruh peserta lain. Jika terlambat 3 detik, peserta dikenakan hukuman ramai – ramai oleh peserta lain. 
  6. Tanyakan kepada peserta apakah mereka paham peraturan tersebut ?, jika perlu ulangi sekali lagi dan berikan contoh.
  7.  Mulai bercerita, misalnya : saudara – saudara, latihan inis sebenarnya sudah direncanakan sejak lima bulan yang lalu, tapi karena beberapa hal, barulah tiga bulan yang lalu ada kejelasan dan kemudian dipersiapkan oleh delapan orang panitia … dst. Atau cerita lain yang anda karang sendiri pada saat itu ( yang penting, dalam cerita itu ada disebutkan angka – angka nomor urut peserta setiap satu kalimat atau setiap selang satu menit ). 
  8. Lakukan sampai separuh peserta tersebut nomornya atau seluruhnya (bergantung kepada kecepatan anda dan peserta dan sesuai dengan waktu yang tersedia). 
  9. Lakukan diskusi dengan peserta tentang apa makna permainan ini dan dapat digunakan untuk apa saja dalam kegiatan latihan, termasuk perasaan – perasaan peserta sendiri. 
  10. Kemudian disimpulkan.
MENCARI JODOH

Petunjuk :
  1. Buatlah kalimat pendek yang berhubungan dengan materi pelajaran yang akan diberikan, misal : Bersama Membangun Kepedulian. Kalimat yang dibuat sebanyak setengah dari jumlah peserta, kalau peserta 20 orang, harus disediakan 10 kalimat.
  2.  Pecahlah kalimat tersebut ke dalam dua bagian dan ditulis di kertas , satu kertas berisi kalimat Bersama Membangun dan satu kertas berisi kata Kepedulian. 
  3. Gulunglah kedua kertas yang berisi tulisan tadi. 
  4. Bagikan kertas – kertas tergulung yang sudah disiapkan sebanyak jumlah peserta (apabila peserta ganjil, satu orang berpasangan dengan pemandu sendiri). 
  5. Minta peserta untuk membuka gulungan kertas masing – masing dan membaca isinya yaitu sepotong kalimat yang belum lengkap. 
  6. Minta peserta untuk mencari pasangannya masing – masing agar kalimat itu menjadi lengkap. 
  7. Minta setiap pasangan berkenalan dan mendiskusikan arti kalimat tersebut. 
  8. Minta peserta berkumpul lagi dan meminta setiap pasangan memperkenalkan pasangannya dan menyampaikan arti kalimat kepada peserta yang lain.
BERDIRILAH JIKA …
Petunjuk :
  1. Minta semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah.
  2.  Jalaskan kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucapkan kalimat, peserta mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai dengan dirinya; misal : “ Keluarga saya adalah keluarga pedagang….. “; “ Saya seorang perempuan yang berani bicara di depan publik……. “ dsb.
  3.  Ucapkan kalimat – kalimat yang relevan dengan keadaan peserta (jangan sampai ada peserta yang tidak pernah berdiri), contoh – contoh kalimat misalnya :
    • Saya adalah petugas lapangan. 
    • Saya lahir di pedesaan. 
    • Saya lahir di kota besar. 
    • Saya memiliki hobby membaca, dsb.
  4. Setelah selesai, minta seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal lain yang berkenaan dengan dirinya secara singkat.
ADU PANJANG, BESAR DAN TINGGI 
Permainan ini bermanfaat untuk membuat suasana menjadi segar dan menumbuhkan semangat baru.
Langkah – Langkah :
  1. Ajaklah semua peserta berdiri dan minta mereka membagi diri menjadi 2 – 3 kelompok. 
  2. Susunlah 3 kelompok itu secara berjajar. Lalu jelaskan bahwa 3 kelompok itu akan berlomba satu sama lainnya untuk masing-masing perintah dari wasitnya (berperan sebagai wasit adalah pemandu atau salah seorang peserta). 
  3. Setelah semua menyiapkan kelompoknya masing – masing, segera mulai permainan.
Misalnya :
  • Berlombalah untuk membuat barisan terpanjang tanpa terputus. 
  • Atau buatlah kelompok anda menjadi yang paling tinggi. 
  • Buatlah lingkaran kelompok besar.
Catatan :
  • Jangan memberi komentar bahwa mereka berhak menggunakan apa saja untuk menang dan menjadi kelompok yang tertinggi, terlebar dan terpanjang. Misalnya jika saat lomba ada peserta laki – laki yang sampai melepas kaos kaos untuk digunakan sebagai penyambung tangan supaya barisannya paling panjang. Biarkan saja , itu hak dia untuk secara kreatif memenangkan lomba. 
  • Jika selesai permainan, anda bisa menanyakan, misalnya ; “kenapa kelompok A bisa mancapai panjang hingga ke luar ruangan padahal anggotanya sama-sama 5 orang, itu untuk membuat peserta menikmati permainan dan melihat sesuatu yang tidak sekedar permainan”.

BADAI BERHEMBUS
(The Great Wind Blows)

Strategi ini merupakan icebreaker yang dibuat cepat yang membuat para peserrta latihan bergerak tertawa. Strategi tersebut merupakan cara membangun team yang baik dan menjadikan para peserta lebih mengenal satu sama lain.
Petunjuk :
  1. Aturlah kursi – kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi yang telah disediakan. 
  2. Jelaskan kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan bertindak sebagai angin.
  3.  Pemandu sebagai angin akan mengatakan ‘ angin berhembus kepada yang memakai – misal : kacamata’ (apabila ada beberapa peserta memakai kacamata). 
  4. Peserta yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemadu sebagai angin ikut berebut kursi. 
  5. Akan ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi, tidak kebagian tempat duduk. Orang inilah yang menggantikan pemandu sebagai angin. 
  6. akukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin harus mengatakan “angin berhembus kepada yang …(sesuai dengan karakteristik peserta, misal : baju biru, sepatu hitam, dsb).
LEMPAR SPIDOL 
Permainan ini bertujuan untuk menghangatkan suasana dan menghilangkan kekakuan antar peserta dan pemandu dan antar peserta sendiri. Pelajaran yang bis adipetik dari permainan ini adalah perlunya sikap hati –hati dan cepat tanggap.
Langkah – langkah :
  1. Mintalah semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk masing-masing. 
  2. Minta peserta bertepuk tangan ketika anda melemparkan spidol ke udara, dan pada saat spidol anda tangkap lagi dengan tangan, semua peserta serta merta diminta berhenti bertepuk tangan. Ulangi sampai beberapa kali.
  3.  Ulangi proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung. (bergumam) : “Mmmmm….!”. 
  4. Ulangi proses ke – 3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin cepat gerakannya, kemudian akhiri dengan satu anti klimaks : spidol anda tidak dilambungkan, tapi hanya melambungkan tangan seperti akan melambungkannya ke atas (gerak tipu yang cepat). Amati : apakah peserta masih bertepuk tangan dan bergumam atau tidak ? 
  5. Mintalah tanggapan dan kesan, lalu diskusikan dan analisa bersama kemudian simpulkan. 
SEPATU LAPANGAN 
Permainan ini bermanfaat untuk mendorong proses kerjasama Tim, bahwa dalam sebuah Tim setiap orang akan belajar mendengar pendapat orang lain dan merekam masing-masing pendapat secara cermat dalam pikirannya, sebelum memutuskan pendapat apa yang terbaik menurut kelompok.
Langkah – langkah
  1. Bagilah peserta ke dalam kelompok – kelompok kecil (5 – 6 orang), 1 orang akan menjadi pembicara kelompok.
  2.  Mintalah setiap kelompok untuk mendiskusikan tentang sepatu lapangan apa yang cocok untuk bekerja di ‘lapangan’ dan peralatan apa lagi yang dibutuhkan (waktunya sekitar 5 menit).
  3.  Mintalah pembicara kelompok untuk mengingat pendapat yang berbeda dan pendapat yang sama dari setiap orang di kelompoknya masing-masing. 
  4. Mintalah pembicara kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi ini seklaigus memperkenalkan nama anggota kelompoknya dan apa pendapat orang – orang tersebut mengenai topik diskusi di atas.
  5.  Setelah semua kelompok selesai, kemudian diskusikan :
    • Apakah pembicara telah menyampaikan pendapat semua anggota kelompoknya secara tepat ? 
    • Apa yang dikurangi? 
    • Apa yang ditambah ?
    • Apa yang tidak tepat. 
KALIMAT SULIT 
Langkah – langkah :
  1. Siapkan beberapa kata, dan tulis setiap kata dalam sebuah kartu. 
  2. Bagilah peserta menjadi dua tim.
  3.  Letakkan kartu yang telah ditulisi tersebut di lantai (termasuk kata – kata yang saling berhubungan). 
  4. Kedua tim membuat kalimat dengan menggunakan kartu – kartu tersebut.
  5. Seorang anggota tim memulai sebuah kalimat dengan kata yang pertama, yang lainnya mengikuti secara bergantian hingga kalimatnya selesai. 
  6. Satu kata di dalam kalimat bernilai 5 poin bila kalimatnya benar. 
  7. Bila kalimatnya salah maka setiap kata yang salah kehilangan 5 poin. Bila seluruh kalimat mejadi tidak bermakna tim tersebut kehilangan 50 poin. 
  8. Bila kalimatnya merupakan kalimat yang belum sempurna maka tim tersebut kehilangan 25 poin. Setelah setiap kalimat selesai, letakkan kembali kartu kata – kata untuk digunakan oleh peserta yang lain . 
KOMPAK 
Permainan ini bermanfaat untuk menghangatkan suasana dan membentuk suasana kerja dalam Tim.

Langkah – Langkah
  1. Jelaskan kepada peserta aturan permainan ini. 
  2. Bagilah peserta ke dalam 5 – 6 kelompok, yang penting satu kelompok terdiri dari 6 orang. 
  3. Mintalah masing – masing kelompok untuk membuat lingkaran dan satu orang anggota dari masing-masing kelompok untuk berdiri di tengah–tengah kelompoknya.
  4. Katakan bahwa permainan ini untuk menguji kita , apakah di antara teman-teman dalam kelompok itu saling percaya kepada TIM KERJA KITA. Yang berdiri di tengah harus menutup matanya, dengan ditutup kain, kemudian menjatuhkan diri secara bebas kearah mana saja. 
  5. Sementara itu teman-teman dalam kelompoknya melingkar dan harus bertanggungjawab atas keselamatan teman yang di tengah tadi, karena permainan ini bisa – bisa akan memakan korban, maka jika yang di tenagh menjatuhkan diri kepadanya dia harus siap dan bertanggungjawab untuk menahan dan melemparkannya kepada teman yang lain. Begitu seterusnya, dan minta siapa yang di tengah bisa bicara dengan cara bergiliran.
BERCERMIN 
Langkah – langkah :
  1. Minta setiap peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1 orang menjadi seseorang yang sedang berdandan di depan cermin.
  2.  Bayangan harus mengikuti gerak – gerik orang yang berdandan. 
  3. Keduanya harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yang sama.
  4.  Minta peserta untuk mendiskusikan apa pesan dalam permainan ini.
BROKEN “T” 
Permainan ini bermanfaat untuk mengajak peserta memahami perbedaan antara komunikasi satu arah dan komunikasi partisipatif, serta menyadarkan peserta akan pentingnya prinsip kesetaraan dalam berkomunikasi dengan masyarakat.
Langkah – langkah
  1. Siapkan pecahan huruf T (lihat irisan hurup T dalam gambar) sebanyak setengah dari jumlah peserta; kertas karton yang bisa berdiri – apabila tidak ada karton bisa diganti dengan koran dan tali rapia – (berfungsi sebagai pembatas) sebanyak hurup T.
  2. Siapkan gambar hurup T, sesuai dengan irisan tadi (T dalam gambar), sebanyak pecahan hurup T (simpan masing – masing dalam amplop).
  3. Mintalah peserta untuk berpasangan, masing – masing pasangan yang satu berperan sebagai Bos dan yang seorang lagi berperan sebagai atasan.
  4. Selanjutnya atasan Bos dan bawahan, masing-masing duduk berhadapan dengan dibatasi oleh karton atau kertas koran yang digantung dengan tali rapia. 
  5. Beritahu peserta bahwa permainan ini akan dibagi ke dalam beberapa babak. 
  6. Setiap peserta yang berperan sebagai Bos akan mendapatkan gambar hurup T yang  ada dalam amplop, sedangkan bawahan akan mendapatkan pecahan hurup T. 
  7. Babak pertama, Bos harus memberi perintah kepada bawahan untuk menyusun hurup T, bawahan tidak boleh bertanya, atasan tidak boleh memperlihatkan gambar kepada bawahan. 
  8. Apabila babak pertama telah selesai, babak kedua lakukan dengan perintah yang sama tetapi dalam hal ini bawahan boleh bertanya. (pembatas masih tetap dipakai) dan gambar tetap tidak boleh diperlihatkan. 
  9. Babak ketiga, bawahan boleh bertanya dan pembatas boleh dihilangkan. 
  10. Diskusikan pengalaman bermain ‘Broken T’ tadi :
    • Apakah ada yang berhasil ? 
    • Mengapa terjadi demikian ?
    • Bagaimana perasaan bawahan dan pendapatnya tentang Bos ?
    • Bagaimana pendapat Bos tentang bawahannya ? 
    • Simpulkan bersama peserta dengan mengaitkan efektifitas komunikasi yang setara dan partsisipatif.
MENGHITUNG MUNDUR

Dalam pendampingan terhadap kelompok belajar di tengah masyarakat, kita sudah biasa menganggap bahwa masyarakat hanyalah penerima informasi, dan bukan pemberi atau sumber informasi. Mengubah kebiasaan atau cara pendang yang sudah lama kita miliki, merupakan hal sulit. Kita biasanya selalu menggunakan kacamata kita. Kita menggunakan bahasa, symbol, gambar, informasi dan teknologi yang berasal dari ‘kebudayaan’ kita. Kita tidak memperhatikan apa kesulitan yang dialami masyarakat untuk menerima hal – hla yang tidak biasa bagi mereka. Sebenarnya, program yang kita kembangkan perlu dinilai menurut kacamata masyarakat, berdasarkan apa yang mereka butuhkan, dengan cara yang mudah diterima mereka.
Langkah – langkah
  1. Minta peserta untuk berdiri mambentuk suatu lingkaran. Setiap peserta menghitung secara bergiliran mulai dari 1 sampai 50 (atau sejumlah peserta). 
  2. Pada saat menghitung, minta peserta memenuhi peraturan : setiap angka ‘tujuh’ atau ‘ kelipatan tujuh’, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. 
  3. Apabila ada peserta yang salah melaksanakan tugasnya, maka permainan dimulai dari awal. 
  4. Sesudah 3 – 4 ronde, permainan tahap 1 selesai. 
  5. Permainan tahap 2 dimulai dengan cara yang sama seperti di atas, tetapi hitungannya dimulai dari angka 50 mundur terus sampai dengan angka 1. Peraturan yang diterapkan juga sama, yaitu setiap angka “tujuh” atau angka “kelipatan tujuh”, angka itu tidak disebutkan, melainkan diganti dengan tepuk tangan. 
  6. Setelah 3-4 ronde, permainan selesai. 
  7. Minta peserta untuk mendiskusikan :
    • Manakah yang lebih baik banyak terjadi kesalahan, cara 1 atau cara 2 ? 
    • Mengapa demikian ? 
    • Kira-kira, apa hubungannya permainan ini dengan cara kerja kita dalam kelompok belajar atau di tengah – tengah kehidupan masyarakat kita (apakah mudah mengganti kebiasaan pendekatan dari atas dengan yang dari bawah) ?.
MEMAHAT PATUNG 
Permainan ini bisa dipakai untuk menyadarkan peserta bahwa manusia tidak bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain.
Langkah – langkah
  1. Minta beberapa orang peserta untuk tampil ke depan. 
  2. Minta satu orang untuk menjadi pemahat patung, satu orang lainnya menjadi patung itu sendiri.
  3. Minta pemahat patung untuk mulai bekerja menjadikan patung itu sesuai dengan keinginannya dengan cara membimbing posisi kepala, kaki, tangan, tubuh patungnya (misal : tangan kanan ke atas, tangan kiri memegang kepala, lutut kanan bertumpu di lantai, kepala belok ke kiri, dsb).
  4. Minta patung untuk menuruti semua posisi yang diminta oleh pemahat (selama proses, pemahat dan patung tidak boleh saling berbicara) 
  5. Setelah selesai, ajukan pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenagkan membuat patung sesuai keinginannya sendiri ?
  6.  Ajukan juga pertanyaan kepada para pemahat : Apakah menyenangkan untuk dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain ? 
  7. Kemudian diskusikan bersama peserta : Apakah manusia bisa dibentuk sedemikian rupa oleh orang lain ? Apakah anak – anak bisa ? Apakah orang dewasa bisa ? Bagaimana tanggapan peserta tentang permainan ini ? 
PERCAYA TEMAN 
Buatlah lingkaran-lingkaran kecil yang terdiri dari 5 – 6 orang. Dalam satu lingkaran ada satu orang berdiri di tengah lingkaran. Satu orang yang berdiri di tengah lingkaran tersebut menutup mata dan menyilangkan tangan di depan dada. Kemudian, orang berdiri di tengah lingkaran menjatuhkan diri dengan mata tertutup dan tangan dilipat di depan dada ke arah manapun. Menjatuhkan diri dengan bebas dan tidak kaku. Cara menjatuhkan badan adalah kaki tetap tidak berpindah, namun badan yang jatuh. Orang-orang yang berdiri mengelilinginya harus siap sedia menyangga tubuh orang yang jatuh ke arahnya. Lakukan bergantian. Setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berdiri di tengah lingkaran dan menjatuhkan diri secara bebas.
 
Permainan ini dijamin menghilangkan kejenuhan dan rasa ngantuk. Tapi yang paling penting dari permainan ini adalah membangun rasa kepercayaan satu sama lain bahwa kita semua bisa saling melindungi. Fasilitator menanyakan pada semua peserta, apa yang dirasakan ketika menjatuhkan badan? Apakah ada perasaan takut atau sangat percaya dengan teman yang selalu siap melindungi?
 
BOOM, BUZZ, DOOR, DUEER 
Tujuan              :         Konsentrasi
Cara Bermain   :
  1. Peserta disuruh membuat lingkaran yang besar (sesuai dengan kondisi tempat). 
  2. Peserta disuruh berhitung mulai dari angka 1 sampai dengan seterusnya, namun dengan aturan :
    • Jika peserta harus mengucapkan angka kelipatan 2, maka dia tidak boleh mengucapkan angka tersebut, namun diganti dengan meneriakkan “BOOM” dengan suara lantang. 
    • Jika peserta harus mengucapkan angka kelipatan 3, maka dia tidak boleh mengucapkan angka tersebut, namun diganti dengan meneriakkan “BUZZ” dengan suara lantang
    • Jika peserta harus mengucapkan angka kelipatan 5, maka dia tidak boleh mengucapkan angka tersebut, namun diganti dengan meneriakkan “DOOR” dengan suara lantang.
    • Jika peserta harus mengucapkan angka kelipatan 7, maka dia tidak boleh mengucapkan angka tersebut, namun diganti dengan meneriakkan “DUEER” dengan suara lantang.
Contoh : 
ü  Jika peserta mengucapkan angka 6 dan karena angka itu merupakan angka kelipatan 2 dan 3, maka peserta tersebut harus mengucapkan “BOOM” dan “BUZZ” dengan suara lantang. Begitu juga dengan angka 14 yang merupakan angka kelipatan 2 dan 7, maka peserta harus mengucapkan “BOOM dan “DUEER”. Begitu juga seterusnya.
ü  Peserta yang salah mengucapkan dianggap gugur dan hitungan dimulai kembali dari angka 1 lagi.
TES 7 MENIT

Waktu                 : 7 menit.
Alat dan bahan  :    Lembar soal sebagaimana contoh di bawah.
Aturan main       : Mintalah siswa mengerjakan soal dengan cermat.
Lembar Soal       : Tes 7 menit
Baca dengan baik dan seksama seluruh pertanyaan di bawah ini SEBELUM mulai menjawab, waktu mengerjakan soal 7 menit. Peserta yang paling cepat dan benar dalam menjawab akan mendapatkan penghargaan. Jawaban dituliskan di balik lembar soal.
1.    Tuliskan nama kamu di bagian kanan atas.
2.    Tuliskan tanggal lahir di sebelah kiri atas dan beri lingkaran.
3.    Tuliskan alamat rumah di bagian kanan bawah kertas, tulis dengan HURUF BESAR.
4.    Tuliskan 2 nama orang yang dapat menyimpan rahasia kamu.
5.    Tuliskan makanan favorit kamu.
6.    Jika punya HP, tuliskan nomor HP, jika tidak tuliskan no telepon rumah kamu.
7.    Tuliskan 3 benda pribadi kesukaan kamu.
8.   Bagaimana cara menyelesaikan kasus tawuran antar pelajar yang menjadi sorotan saat ini? Cukup uraikan dengan 2 - 3 kalimat saja.
9.    Majulah ke depan kelas, teriakan dengan suara lantang : “AKU MAU JADI ORANG SUKSES”.
10. Bacalah do’a mau makan dengan suara lantang di tempat kamu duduk.
11. Jika sudah selesai mengerjakan nomor 10,    tuliskan cita-cita Anda di pojok kiri bawah.
12. Segera berdiri dan tepuk bahu kanan teman terdekat anda lalu berikan senyuman terbaik!
13. Katakan : “Teman, saya sudah selesai, mengapa kamu begitu lambat, ada yang bisa saya bantu?”.
14. Sambil kembali ke tempat duduk teriakan dengan lantang: “Yes-yes-yes”, akulah manusia tercepat !
15. Buatlah tanda tangan sebagus mungkin di kertas pada posisi yang kamu sukai dan kumpulkan kertas jawabannya serta kembali ke tempat duduk dengan tenang.
16. Teriakkan : SAYA SIGAP MENGERJAKAN SEGALA HAL!
17. Tepuk tangan 5 kali sebagai tanda telah menyelesaikan soal
18. Kerjakan hanya soal nomor 12.
19. Tuliskan 4 nama teman akrab.
20. Tuliskan 3 tokoh idola kamu baik dari luar atau dalam negeri.
 

Catatan :ü  Perwakilan siswa menyampaikan komentar atas permainan.
ü  Ulasan          : kecepatan dalam mengerjakan soal ujian adalah satu hal yang penting, namun kecepatan tanpa kehati-hatian, ketepatan dan ketelitian akan membawa kerugian. Dalam simulasi tes 7 menit tersebut, mayoritas siswa akan langsung mengerjakan soal tanpa memperhatikan instruksi yang diberikan, yaitu membaca seluruh soal terlebih dahulu sebelum mengerjakan. Siswa yang teliti hanya akan mengerjakan soal nomor 5, 7 dan 15, sebagaimana instruksi dalam nomor 18.
ü  Tujuannya   :  Mengasah otak peserta dalam berfikir, mencerna dan menelaah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan.
 
KERETA MANUSIA BUTA
Tujuan       :    Dapat merasakan menjadi seorang pemimpin dan menjadi orang yang dipimpin

Langkah – langkah :
  1. Fasilitator membuat arena kereta. 
  2. Peserta diminta untuk menutup matanya dan salaing memegang bahu teman yang ada didepannya, kecuali yang belakang. 
  3. Peserta yang paling belakang yang tidak ditutup matanya, mengomando semua anggotanya dengan cara bila arena belok kanan, bahu kanan teman didepannya ditepuk sekali dan dilanjutkan sampai pada peserta yang paling depan untuk melangkah sesuai dengan instruksi dari belakang. 
  4. Bila arena belok kanan ditepuk bahu kiri teman didepannya dan dilanjutkan sampai pada peserta yang paling depan untuk melangkah sesuai dengan instruksi dari belakang. Dan bila arena lurus maka instruksinya di tepuk kedua duanya sekali.
Evaluasi dan refleksi
o    Tanyakan kepada peserta bagaimana perasaan dalam melakukan permainan tersebut?
o    Fasilitator melakukan brainstorming dengan peserta agar tecapai tujuan permainan ini.
 
“IKUTI APA YANG SAYA KATAKAN” 
Prosedur:
Ø  Pertama sampaikan peraturannya kepada audience. Setelah semuanya paham barulah dimulai. Kalau perlu berilah contoh/praktekan sekali saja.
Ø  Kata kunci kita pada permainan ini adalah instruksi : “Ikuti Apa Yang Saya Katakan” peserta disuruh mengikuti kata-kata trainer. Trainer bisa memilih beberapa benda atau hewan untuk disebutkan.
Ø  misalnya :
  1. ayam-ayam, itik-itik, ayam itik itik ayam,(diulang-ulang sampai beberapa kali). Setelah cukup puas membuat peserta senang, katakan: ada berapa ayam? (biasanya peserta akan bingung dan terdiam di sini, kebanyakan dari mereka bahkan minta agar permainan diulang). 
  2. ikuti saja kemauan mereka, diulang beberapa kali dengan tetap menyebutkan instruksi permainan ini. Mungkin akan keluar jawaban-jawaban berupa angka-angka, katakan bahwa semua jawaban salah…! Maka harus diulangi lagi. Setelah beberapa lama, biasanya audience akan sadar terhadap instruksinya, sehingga jawabannya pun akan benar. Karena yang disuruh bukan menghitung ayam atau itiknya, tapi untuk mengikuti yang dikatakan trainer.
Ø  Inti dari permainan ini adalah konsentrasi, aitu untuk mengenali dan melaksanakan instruksi yang diberikan, bukan untuk menghitung jumlah ayam atau itik.
 
“TEBAK APA YANG SAYA KATAKAN” 
Prosedur :
v  Sampaikan instruksi permainan ini: “tebak apa yang saya katakan”
v  Sambil menunjukkan jempol, trainer mengucapkan ini ayam
v  Ketika menunjukkan telunjuk trainer mengucapkan yang ini sapi
v  Kemudian ketika menunjukkan jari tengah trainer mengucapkan kalo yg ini kerbau.
v  Tanyakan kepada peserta sudah paham atau belum, praktekan sekali untuk mengetest kepahaman mereka, setelah dirasa paham, barulah trainer menjalankan aksinya.
v  Peserta diminta menebak apa yang trainer katakan, katakan seperti contoh diatas, setelah selesai, katakan” Kalo yang ini” tetapi kita menunjuk pada jari kelingking. Biasanya peserta akan bingung dan protes. Ulangi lagi dengan variasi lain. Sampai terjawab dengan benar.
v  Ketika peserta telah memahami instruksi diatas, maka ia akan mengikuti kata kunci tanpa memperhatikan jari mana yang kita tunjukkan. Jawaban yang benar adalah bila trainer menyebutkan “ini”, maka jawabannya adalah “ayam” dst, seperti dibawah ini:
Pertanyaan
  
Jawaban
ini
  
ayam
yang ini
  
sapi
kalo yang ini
  
kerbau
v  Nama hewan dan urutan bisa terserah trainer, jadi letak seru atau tidaknya permainan ini adalah bagaimana peserta bingung menjawab pertanyaan trainer karena tidak memperhatikan instruksi.

Demikian sedikit contoh Ice Breaking untuk menghidupkan suasana dan menghangatkan rasa antara pemberi materi dengan penerima materi. Semoga bermanfaat untuk kita semua.

Sumber : DISINI

Selasa, 22 Mei 2018

CONTOH SURAT IJIN ORANG TUA / WALI MURID ANAK TIDAK BISA MASUK SEKOLAH KARENA SAKIT



Halo saudaraku yang berbahagia... Dalam kesempatan kali ini, kami akan berbagi tentang format surat izin anak kita selaku orang tua / wali murid yang tidak dapat masuk sekolah (tidak dapat mengikuti kegiatan belajar) di sekolah dikarenakan sakit, selengkapnya sebagai berikut.

Purwoasri, 23 April 2018

Kepada Yth.
Bapak/Ibu Guru Wali Kelas .... (Tulis dengan angka)
............................... (Nama Sekolah)

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yang bertanda tangan di bawah ini, selaku orang tua/wali murid dari :

Nama Siswa         :    ................................... (nama lengkap anak Anda)
Kelas/Sekolah      :    ................................... (kelas dan nama sekolah)
Alamat                  :    .................................... (alamat tempat tinggal Anda)

Memberitahukan bahwa anak saya tersebut di atas tidak dapat mengikuti pelajaran seperti biasa pada hari ini, ............., .......................... (hari,tgl/bln/thn) dikarenakan sakit. Oleh karena itu, kami memohon pada Bapak/Ibu Guru Wali Kelas ........................................ (kelas dan nama sekolah) agar memberikan izin dan maklumnya.

Demikian permohonan ijin ini kami sampaikan. Atas perhatian dan perkenan Bapak kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

                                                                                                                            Hormat kami
                                                                                                                    Orang tua/Wali murid,


                                                                                                              Puguh Ari Wicaksono


Apabila pada satu hari tersebut anak kita pada keesokan harinya ternyata belum dapat masuk sekolah karena sakitnya belum sembuh, silahkan segera periksa ke dokter dan minta surat keterangan sakit untuk disampaikan ke Bapak/Ibu Guru wali kelas anak Anda di sekolah pada keesokan harinya. Semoga bermanfaat dan terimakasih... Salam Edukasi...!

Selasa, 15 Mei 2018

Pawai Taaruf Dalam Rangka Menyambut 1 Ramadhan 1439 H



Purwoasri - MTsN 3 Kediri. Hari ini, tepatnya Selasa 15 Mei 2018, telah dilaksanakan pawai taaruf dalam rangka menyambut 1 Ramadhan 1439 H.  Kegiatan ini diikuti siswa/siswi MTsN 3 Kediri dengan jalan kaki mengelilingi desa Purwoasri dan desa Wonotengah Kecamatan Purwoasri. Dimulai pada pukul 07.00 WIB dan berakhir pada jam 08.10 WIB. Terlihat bapak/ibu guru dan siswa sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini dalam rengka meyambut datang bulan suci Ramadhan 1439 H, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan siswa/siswa MTsN 3 Kediri bisa sehat jasmani untuk menyongsong datangnya bulan Ramadhan. Kegiatan ini diikuti seluruh siswaa dan siswi, didampingi Bapak Ibu Guru beserta Kepala Tata Usaha Staff Tata Usaha MTsN 3 Kediri.